Saturday, December 20, 2008

sabetan para TKW

Sabetan?? apanya yang disabet..
Apa ajah lah, ya bisa duitnya, hpnya, pulsanya, apa ajah nit, asal kita dapat tambahan.. Rugi kalo kamu gak ambil offday.. Dirumah terus, boring sist..
Begitu kata Dina (bukan nama sebenarnya) siang tadi ketika jalan bersama dari Nursery bawah blok. Dia berperawakan jawa,setinggi aku, mungkin 2 kali beratku. Dia tipe orang suka makan, dan easy going, satu lagi.. kayaknya anti stress..
Bukan rahasia lagi kalau ada diantara (semoga tidak banyak) para pekerja Indonesia di Singapura yang melakukannya. Istilah sabetan sudah tidak asing lagi bagi komunitas kami. Ada yang bilang kalo kita gak nyabet, duit kita gak cukup, atau kalo kita gak nyabet, mumpung ada kesempatan rugi kalo tidak dimanfaatkan.
"Hallo.. handsome.. want to talk to my friend or not?? alah.. u hansome lah.. whatt... ok2.. next week I take off day lah, bye darling.." halah, bahasa singlish (singapore english) berlogat cilacap ini sudah tak asing aku dengar dibawah blok. Siapa lagi?? pasti anak2 indon yang sedang atur janji dengan pasangannya. Mereka banyak memanfaatkan hari libur yang bervariasi (ada yang seminggu sekali, ada yang sebulan sekali)ini untuk mencari tambahan penghasilan. Yah, manajemen waktu memang harus baik di sini. Menurut Dina, dia tak hanya mempunyai satu sabetan saja, harus punya dua atau tiga. Hmmm.. Katanya lumayan, sebulan bisa dapat transfer pulsa $200 minimal, belum kalo sabetannya baik, tapi agak bodoh, bisa dapat HP atau uang masuk rekening. Mereka bisa ketemu di mana saja, embassy, di ajang konser2 dangdut (yang aku belom tahu, dan akan cari tahu), asal mereka bisa ketemu, ada no hp, jadilah..
"Eh, tak ambil off? pergi geylang?" tanya mbak Ita suatu pagi. "Aku khan ga ada pff day.. lagian sepi banget ni hari.." jawabku santai. "Lah iya, smua anak2 pergi ini hari.. biasa... km ga mau coba, pasti dapat banyak.."
"Banyak angin.."jawabku seenak udel.
"Oi.. jangan salah, mbak2mu tuh kalo balik bisa bawa ratusan dollar loh.. orang indon banyak yg mau.."
Aku terdiam sebentar.. Halah, ini maksudnya..
"Emang kalo dapet duit gitu kita disuruh ngapain?"tanyaku sok lugu..
"Yah mana aq tahu... ini itu kali.. aq juga gak nyoba.. itu pengalaman yang mau cari tambahan aja.."
Ee..
OMG.. Begitukah diluar sana? Aku hanya mengintip dari mulut kawan2 di bawah blok, atau kadang cerita kakek yang sopir taksi sering membawa anak2 indon dg chinese atau Bangla. Hh... Kadang aku berpikir juga untuk mencoba hal gila seperti itu, tapi kalo dapat orang kaya.. lah kalo dapat orang Bangla, jelek, item (afwan yah bagi yg item..), mana kere lagi, habislah aku.. Lagian yang namanya karma itu menanti, gimana kalo kita jatuh cinta dengan sabetan yg ternyata gak punya kredibilitas babar pisan..
Ini fenomena yang simple saja. Bukan bermaksud untuk merendahkan martabat n harga diri wanita, namun kadang wanita yang terlalu mudah mempermainkannya. Hal ini aku temukan di lingkunganku sekarang, namun bukan tidak mungkin (semoga tidak) hal2 yang lebih canggih terjadi di luar sana. Mereka yang di sini rata2 hanya memiliki tingakat pendidikan rendah, kadang malah tak sekolah sama sekali. Bukan bermaksud merendahkan orang yg berpendidikan rendah, namun mengaca dari sini, untuk orang yang berpendidikan tinggi tentulah godaannya lebih keras dan jahat dari yang mereka dapatkan.. Memang gaji di sini tak sebesar uang Hongkong, Taiwan, atau Jepang.. Tapi, apa iya harus begitu jalannya..
Wanita.. oh wanita...

No comments:

Post a Comment

In a nut shell

Jika Allah yang menolong kamu, maka tiadalah yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkan kamu (tidak menolongmu)maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah. -Ali Imran 160