Saturday, December 20, 2008

Allah tetap menghiburku

Tik tok tik tok...Hamdulillah.. adzan maghrib..kami buka puasa semua. Madam melirikku yang dengan acuh makan puding."Tak nangis ke?""Why must i cry ibu..""Idul fitri.. don't u feel something different.. like missing ur mother..kampung.. dulu mbak Inun pasti nangis lebaran..""Hehehehe.. that's not me ibu.." Kuteruskan makan.. pahit, perih,tapi musti disimpan dalam2.. Lebaran kali ini, kupenuhi janjiku tak akan kuteteskan air mata cengengku, tak akan!Yah, malam lebaran beriring dengan gremengan takbir dr mulutku sendiri, jadi juga rendang dan ayam merahnya.. Ada lepat, sama ketupat, makan yuuk.. Masak agak banyak, untuk beberapa anak didik madam di Singapore boys home (rehabilitasi untuk anak2 dengan perilaku superr nakal..)yang terpaksa tak bisa pulang ke rumah karena catatan kriminalnya yang panjang. Mereka bahkan tak dikunjungi orang tua mereka, bukan karena tak ada ijin, tetapi orang tua mereka bahkan tak mau melihat mereka di hari raya ini. Bahkan dengan bujukan madam untuk sesekali datang mengunjungi mereka.Akhirnya, sore hari hampir maghrib.. Kami sampai silaturahim di rumah pakdhenya ahmad, tempat ngendon keluarga babe boss. Madam menuju tempat kerja, mengantar rantangan ransum untuk kedua anak yang terpaksa tak bisa pulang, tak ada famili yang mengunjungi. Sepulang dari rumah pak dhe, aku iseng tanya pada madam."How was the food ibu?""So sad.. dia orang makan macam tak pernah makan.. sedih I tengok tau.. dah orang tuanya tak kisah, tak boleh keluar, lebaran maxcam ni tak ada yang peduli. Dia orang makan abis.. tuh tempat rendangnya sampai di jilat-jilat.. I tengokkan..je dari cermin.. Hh.. budak2.."Mobil terus meluncur ke rumah..
Hari ke dua idul fitri..Nguantuk.. tapi masih semangat!!! pukul setengah lima pagi..Aku menuju dapur, berniat jerang air.. nampak juga rantangan kemarin. Aku ambil satu persatu.. pada tempat ke tiga, deg! Bekas jari2 itu masih terlihat jelas. bergaris2 di dasar rantang yang hampir bersih.. Astaghfirullah..Ya Rabb.. di hari yang seharusnya anak2 kita mecium tangan kita memohon ma'af dan kita sebagai orang tua (bau tanah, mau sowan) mendoakan mereka agar menjadi mujahid dijalanNya..Allahu Rabbi.. bukakan hati mereka..Pagi buta..kulihat kebesaranNya menghibur hatiku, menyadarkan aku, betapa beruntungnya aku..
P

No comments:

Post a Comment

In a nut shell

Jika Allah yang menolong kamu, maka tiadalah yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkan kamu (tidak menolongmu)maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah. -Ali Imran 160