Saturday, December 20, 2008

aku cinta istriku..:)

Namaku Hasan.
Aku seorang ayah, seorang suami, seorang kepala rumah tangga.. Aku mengenal istriku saat usiaku baru 26 tahun. Sebagai korban (maaf) teknologi, kebetulan sekali Allah mempertemukanku dengan istriku dari dunia maya. Chatting. Mungkin terdengar gila, chatting bisa temukan istri, tapi memang begitulah kenyataannya. Biar dibilang abi gaul oleh anakku yang sekarang sudah menginjak usia TK kecil, ah sudahlah, kalo orang London bilang: nek wis jodho, ora kurang madyo.. Hm... Dia baik, cantik, menurutku.. namanya juga cinta, semuanya jadi subjektif. Orangnya simple, pekerja keras n tabah.. Penyayang, karena tiduran di pangkuan istriku adalah hal yg paling aku suka, biar dibilang anakku abi manja..
Hm.. bertahun menjalani hidup dengan dia serasa baru menjadi kekasihnya sehari. Semua sama.. ciuman selamat pagi dengan secangkir teh hangat selalu aq dapatkan, kecuali hari jum'at, karena istriku harus ngajar pagi2 di hari jum'at. Selebihnya, aku seperti orang yang jatuh cinta padanya tiap hari. Tatapannya sejuk..kemarahan bos dikantrpun, halah.. lenyap kalo sudah pulang. Bukannya mau mendramatisasi, tapi istriku yg ini memang best, lah kebetulan istriku baru satu..
Oh ya, ingat aq waktu pertama kali kami bertemu.. Karena sebelumnya kami hanya ngobrol lewat messenger dan sesekali mengirim gambar terbaru lewat e-mail.. Oh ya, thanks to friendster and bloggernya google jugah. Hm.. bener kata Umar, abinya gaul.. Kisah kasih jarak jauh kami berjalan setahun lebih. Dan dasar aq agak bonek, aq mencoba bertahan, karena keyakinan bahwa dia nanti yg akan jadi umi anak2 aku, nyatanya.. keturutan juga. Siang itu karena kebetulan aku cuti kerja aku pulang ke kampung halaman. Disamping rindu pada mamipapi dirumah, keingintahuanku pada wanita yang membuat aku bisa bangun dan melek sesudah subuh. Ternyata, dia tak seperti yang aku kenal lewat dunia maya ataupun telepon, dia pemalu abis. Hh.. tapi namanya sudah terlanjur.. y udah..
Akhirnya, diusiaku yg 28 tahun, aq meminta pada orang tuanya, yah meskipun aku yakin diterima (dah, pokoknya yakin dech! narsis minded..), tapi namanya ndredeg alias nervous ituh tetep adah, tp Hamdulillah diterima dengan masakan yg enak. Setelah itu, ya kawin lah..plus acara reuni sama temen2 kuliah kami. Setelah itu.. kami pindah rumah, sederhana, tak terlalu besar, tapi nyaman. Malang akhirnya menjadi kota pilihan kami, dekat dengan rumah ortuku, tapi agak jauh dg ortu istriku, pertimbangan nakalku adalah kalo dia ngambek gak balik ke rumah ortunya,tapi...kerjaanku di Surabaya.. halah, capeknya bukan main. Tapi demi anak istri..
Oh ya, suatu hari istriku tanya padaku: "Mas, mo istri yg gimana se?" Hm.. bingung aku jawabnya, akhirnya aq jawab ajah: "Ya yg kayak pyan de' dapetnya jg ini, aku syukurin ajah, hihi.." Memang aku gak bisa kalo suruh serius.. Dia diem..ajah, kayaknya mikir, lah istriku emang hobby mikir. Trus dia bilang lagi:" Kalo aku pergi, mas cariin umi lagi buat Umar yah.." Deg! Pertanyaan apa ini?? Aku menatap matanya dalam2, mencari jawaban kenapa istriku jadi aneh begini. Tapi istriku memang pandai menyembunyikan hal2 yang tak seharusnya aku tahu, matanya tetap sejuk, damai..
"Bi, dah sampai.. kita beli bunga melati kesayangan umi dulu bisa, Umar mau tanam di samping umi.. Pasti umi senyum.. Umi disayang Allah Bi yah, coba Umar bisa ikut..Tapi umi bilang Umar harus jaga abi, sayang abi..jadi Umar gak bisa ikut.." Anakku bicara selancar uminya ketika aku sadar sudah sampai di parkiran Masjid An Nur, memarkir mobilku, menuju kedai bunag di samping masjid. Anakku memilih bunga melati kesayangan uminya, aku bayar, kemudian menuju samping masjid AnNur. Menjumpai istriku.. karena hari ini ulang tahunnya. memberikannya melati, seperti kebiasaanku dulu, meskipun rumah kami akhirnya seperti kebun melati, tapi istriku selalu senyum dan bilang: Thanks Mas (jangan salah, TOEFL istriku tembus 500 lebih loh..), dan tentu saja kecupan mendarat di pipi, memang tulah yang aku tunggu..
Aku dan anakku jongkok di depan sebuah makam bertuliskan " Zulfah Binti Abdullah". Aku baca Yaasin utknya, Fatihah, ah.. rasanya dia dekat sekali, disusul doa utknya yg diamini Umar anakku. "De' met ultah.. udah kepala tiga, tapi pyan tetep cantik.."
Aku dan anakku pulang setelah ritual itu selesai.. Masih aku ingat saat terakhir dia berjuang dengan leukimianya. Dia bilang sudah capek menjalani terapi, mau tawakkal sajah pdNya. Pagi itu dia mandi, berdandan sederhana, mengucapkan selamat pagi dan duduk di tempat tidurnya, menyuruhku berbaring di pangkuannya sambil membelai rambutku yang semrawut karena malas potong rambut. Kemudian istriku mulai bicara "Mas, cari Zulfah yang lain.. pasti ada, kasian Umar tanpa uminya.." Air bening terasa mengalir di pipiku saat itu Ya Allah.. aku cinta istriku..
Terbata2 aku jawab permintaan istriku."De' hanya ada satu zulfah di dunia ini, dan itu pyan..hanya satu.." Tak ada kata lagi yg sanggup keluar dari kerongkonganku, kaku. Lalu dia tersenyum dan berkata: "Ada Mas.. ada.. dia pun akan datang buat pyan, buat Umar..Nanti pasti Mas jumpa dia.." Lalu dia bilang kalau badannya capek, ingin beristirahat.. dan pergilah istriku dalam keanggunannya, kecantikannya, dan kelembutannya..seiring dengan syahadatnya..
Ya Rabb.. kemana aku harus mencari Zulfah lagi?
"Bi.. Umar laper, makan di KFC boleh?" Celoteh anakku membangunkan ingatanku pd istriku. "Boleh.. yuk.. " Kataku membelokkan mobil ke parkiran KFC. "Bi, umi dulu juga suka bawakan Umar makanan dari sini Bi yah.. "
Aku diam saja, menuntun anakku masuk, ya Umar.. ini tempat Zulfah pertama kali bertemu dengan Hasan..

dedicated to my beloved sissy n friend, .. miss u de'..

No comments:

Post a Comment

In a nut shell

Jika Allah yang menolong kamu, maka tiadalah yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkan kamu (tidak menolongmu)maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah. -Ali Imran 160