Dapet mertua atau orang tua asal Singapore??? Jangan berharap warisan rumah atau sawah..hehehhe
Sekedar berbagi dengan pembaca tercinta blog ini. Di negara Singapore ini adalah negara yang menurut saya lumayan adil, meskipun di sana sini masih banyak yang merasa gak adil tapi kalau berjalan di jalur yang benar, kerja keras, dan jujur, insyaAllah negara ini menjanjikan untuk orang2 yang sportif. Nah, negara ini adalah negara yang sempit, tanah sempit, rumah juga kebanyakan sempit. Makanya HDB (House Developing Board, bukan High and Dangerous Building, dul!) buat rumahnya tinggi2...banget. Jadi ga semua orang berhak atas tanah yang masyaAllah mahalnya minta ampun.
Kali ini lebih bijak lagi menurut saya. HDB membangun perumahan baru (apartemen la..nek bosone bocah2 sing keren) 11 kota. Uniknya perumahan ini akan dihuni khusus untuk kaum tua. Usia mereka harus lebih dari 62 tahun pada saat embeli rumah tersebut. Memang kalau dilihat dari adat ketimuran kita adalah hala aneh untuk seusia 60 tahun ke atas baru membeli rumah.
Tapi kalau dilihat dari segi efisiensi, HDB memang bener2 memikirkannya dengan matang.
Gini nih ceritanya...
Kalau biasanya HDB memeberikan tempoh kredit pembayaran rumah untuk yang normal adalah selama 90 tahun, maka untuk orang2 tua ini hanya 30 tahun. Nah, systemnya juga menggunakan Lease Buyback Scheme. Yang insyaAlla artinya rumah tersebut kalau si tua2 mati akan dibeli lagi oleh pemerintah. Nah, uang pembelian rumah tersebuat akan diberikan secara berkala kepada si tua2 sebagai biaya hidup perbulan. Jadi mereka yang usaianya telalu lanjut dan tidak mampu untuk bekerja lagi amsih mampu membiayai hidupnya sendiri dengan jalan menjual rumah di muka kepada pemerintah seperti ini. Jai untuk warga tua2 yang usianya uda 62 ke atas bisa segera menjual rumahnya, menanamkan investasinya ke rumah baru 30 tahun dan menerima uang hidup per bulan sampai mati, tanpa harus bekerja. Hayo..sapa yang mau???
Nah...ini lain cerita kalau sampai 30 tahun si tua ndak mati?? hihihi..gimana yak? Yah, solusinya ditempatkan di panti jompo_nursing house. Biar ada yang ngerawat di sana.
Untuk sebagian orang mungkin hal ini kurang pas dihati karena adat meninggalkan warisan untuk anak cucu saat kita meninggal. Nah, temen2 semua..mari kita pikir lagi. Seandainya kita punya anak cucu banyak pilih mana kita bekalkan mereka dengan ilmu yang bermanfaat atau dengan harta yang melimpah (itupun kalau ada)?
Selama kita hidup dan masih kuat mendingan kita pakai harta yang kelebihan untuk inestasi jangka panjang kita sampai akhirat, untuk bekal anak. Bukan bekal warisan rumah dan tanah, melainkan usahakan unruk mendidik mereka dengan ilmu yang bermanfsst sehingga mereka nggak kesulitan setelah kita menghadapNya. Dari pada kita wariskan rumah tanah sapi kebo, tapi habis tanpa manfaat dalam smalam?Kan mendingan kita wariskan ilmu yang benar yang insyaAllah akan mampu melipatgandakan harta sedikit yang kita tinggalkan..
Ah..andai pola pikir di indonesia seperti HDB...hm...maklumlah..warisan tuan tanah Belanda..y kayak gt dech...So, warisan...kagak jamaaaaaaaan!
PETERNAK KENARI CILIK
12 years ago
jumblengan tanah kampung2 ku cuma buat nampungin sampah2..ternyata baru kan terasa, di negeri tetangga begitu berharga .. bersyukur aku tinggal di indonecia.haha
ReplyDelete