Selepas dhuhur meluncurlah corolla madam ke Darul Takrim. Sempat muter2 karena ga hapal jalan daerah Tampines. Akhirnya ketemu juga..
Alhamdulillah...muntah juga saya di parkiran, sisa dari Tioman kali, masih nggliyeng.
Darul Takrim adalah sebuah tempat untuk orang-orang jompo di Singapura. Bangunan sederhana tiga lantai ini dihuni oleh para warga tua (sebutan orang melayu). Kebanyakan mereka adalah orang melayu meskipun banyak juga yang India dan china. Sempat kenalan juga dengan tante Ellys China baba (malay, english spoken) yang sudah 70 tahun usianya tapi masih sehat wal 'afiat. Kebanyakan mereka bukan dari keluarga berada yang sanggup mengurus orang2 tua mereka atau menyediakan suster, atau pembentu rumah tangga untuk mengurusnya. Latar belakang mereka pun menurut babe macam2, ada yang memang melarat ga ada yang ngurus, ada yang mudanya gengster jadi tuanya ga ada yang mau ngurus, ada yang pelacur, dan sebagainya. Namun mereka termasuk orang2 tua yang terbengkalai tak diurus oleh keluarga, jadi pemerintah atas nama jamiyah darul takrim yang mengurusnya.
Setbanya di sana acara yang sebenarnya adalah peringatan maulid nabi muhammad SAW ini sudah akan dimulai. Masuklah kami menuju ruangan mirip aula, dengan banyak sekali orang2 jompo di sana. Komunitas ini lebih banyak lelakinya dari pada perempuan. Tingkah mereka pun aneh-aneh. Yah, namanya orang sudah sepuh, ada yg asyik dengerin sholawat, angguk2, ada yg diem....tak berkutik, ada yang nabuh meja..Namun salutnya , ada beberapa diantara mereka yang masih sanggup main musik, kompangan rek! Sebut saja mbah Rusli, sudah lanjut bener usianya, dia mengaku 90 tahun, masih pegang itu alat musik, dan senyum manis. Wajahmu mbah..mengingatkanku pada kekasih hatiku, kayaknya kalau tua gitu juga dia. Hebatnya orang-orang tua yang aktif seperti ini gak pikun. Auntie Ellys ga pikun uda 70 tahun, mbah Rusli ga pikun, dan yang ada di gambar ini, namanya lupa tanya, yang suka peluk2 saya juga nggak pikun loh.. Mungkin masa mudanya suka ngaji, suka sholawatan..jadi tuanya nggak nyanyuk.
Acara berlanjut pada ceramah oleh ustadzah Siti Rohmah, yang subhanallah dibalik jubah coklat tuanya yang sederhana..dia sarjana Al-Ahzar.. Hm.. Ceramahnya sederhana, enak diterima katena ditujukan untuk para orang2 tua. Salah satunya yang sempat bikin geli adalah anjuran untuk sering2 baca ayat kursi. Dan beliau mengungkap fakta bahwa remaja singapura yang kritis tentang masalah apapun, sampai kenapa harus baca ayat kursi? Jawabannya simple kata beliau.. Why must we read ayat chair?(plesetan anak2 melayu singapura untuk ayat kursi, hicks)..Jawab je lah: Before this table comes to ur face!!! Hehehehe...simple khan, kalau g mau diantem meja, baca ayat kursi..
Acara dilanjutkan ke bagi2 makanan..Ini yang asyik dan ditunggu. Para tamu diberi kesempatan untuk ngeladenin para orang2 tua di sana, disamping para suster dan pekerja darul takrim yang ternyata orang jawa timurnya seambrek, pake basa suroboyo-an lagi. Setelah itu, tamu diberi kesempatan melihat-lihat kamar para orang2 tua. Lanta atas adalah untuk para wanita, sedangkan lantai bawah untuk para lelaki. Ada yang menarik ketika saya ketemu embah putri yang buta keluar dari toilet. Takut dia nabrak, saya gandeng aja tangannya.."Nek, nak kemana?" "Nak balik k bilik la.." "Jom dengan saye, biar tak jatoh.."
Dia hanya senyum dan ikut, lama-lama saya sadar juga, lha ni embah uda hapal jalan ke kamarnya. Saya lepas pelan2, dia masih senym2... lha..kok ngece sih, saya jadi ketawa geli karena ada teman si embah yang nyeletuk " Bole la tu..dah tau die jalan nak pegi biliknya.."
Halah mbah, ngerti gitu kan tak tinggal aja, dasaaar...
Sebenarnya sedih melihat mereka, hanya karena kesibukan kaum muda, mereka ditinggalkan begitu saja.
Sedih melihat mereka termenung di kursi2 tua, menunggu izroil menjemput, kadang hanya berbaring menatap langit2 kamar.. Wajah2 ceria ketika memeluk saya, ya Allah..sempatkan saya menjaga emak dan abah jika mereka tua nanti.. Andaipun menjadi tua..semoga tidak merepotkan yang muda..
Sebuah wisata hati sebelum saya pulang...semoga kita menjadi anak2 yang berbakti pada emak abah..Mumpung belum tua, sempatkan, mumpung belum mati, sempatkan..hayo ndang podo sungkem!
jd inget "lima perkara sebelum lima perkara" ya..
ReplyDelete