Hasan menepi sejenak di jalanan menuju pesantren Umar sore itu. Jam berkunjung, seperti biasanya. Kesibukannya hanyalah berkutat dengan "istri" keduanya , laptop setelah Zulfah istrinya meninggal. Hampir seluruh waktu dia dedikasikan untuk pekerjaannya, kemudian menyisakan waktu untuk anak semata wayangnya, Umar. Bukan hanya ini kewajibannya sebagai single parent dalam mendidik anaknya, namun Umarlah yang selalu mengingatkan dia akan cinta sang istri, yang kenyataannya Allah lebih menghendakinya.
"Ah.. semoga dia dalam cintaNya.." gumam Hasan dalam letih.
Hanyalah Hasan, yang sore itu lebih memilih jalan kaki dari pusat perbelanjaan dekat kantornya menuju pesantren anaknya. Sambil refreshing, menghilangkan jenuh. Di tepi jalan itulah, tiba2 matanya menangkap sesosok pemuda berdiri dengan kantong plastik merah. Mukanya menunjukkan muka2 menunggu seseorang.
Dari pada sendiri melamun, pikir Hasan, lebih baik dia ngobrol sedikit dengan pemuda itu.
"Salamualaykum.."sapa Haasan ramah menghulurkan tangannya.
"Alaykumsalam warohmatullah.." jawab pemuda itu singkat. Dia masih muda, sekitar 25 tahunan.
"Sedang menunggu kawan de'?"tanya Hasan
"Hm.. sedang nunggu istri Mas" jawabnya singkat
" (Hm.. sudah beristri rupanya..") Hasan berkata dalam hati.
"Istri sampeyan dimana?"
"Di mesjid itu, lagi ikut kajian kamis sore. Biasalah mas, kegiatan para istri.. Kalo istri mas berminat, bisa ikutan kok. gratis, tambah ilmu lagi". Timpal pemuda itu agak panjang.
"Iya, mungkin kalau istri saya masi hidup, dia akan suka pergi ke mesjid itu.."
"Y Allah.. Innnalillah..maaf Mas.. jadi bikin sampeyan sedih"
"Gak kok, bukannya yang hidup pasti mati..seperti kita ntar nyusul juga kesana.." Hasan dengan sok tegar.
"Mas ndak nikah lagi Mas?"Tanya pemuda itu.
"Hh... entahlah. Rasanya Allah mungkin hanya memberikan jodoh itu untuk saya sekali saja. Hidup saya habis untuk kerja, kerja dan kerja. Sisa dikit untuk anak saya satu2nya.. Dulu waktu masih bujang, pengen banget punya istri, punya anak, punya rumah.. Sekarang sudah keturutan semua. Tapi istri saya diambil duluan. Rasanya entahlah..hidup ku ini kok ya kayak nganggur aja" Hasan bercerita tentang apa yang dia rasakan. Entah kenapa rasanya nyaman cerita dengan pemuda yang baru dia kenal itu.
"Kenapa ndak nikah lagi Mas?" tanya pemuda itu lagi
"Belom ketemu jodohnya.. Aku pengin nyari istri seperti istriku, yang bisa mengerti aku seperti dia mengerti aku"Kata Hasan lagi
"Ah, sampeyan ini Mas. Lha wong dua orang kembar aja wataknya belom tentu sama kok, sampean ki mau nyari orang lain yang sama, ya kapan nemunya?"
" Memang.. tapi selama ini banyak yang deket, tapi ndak ada yang bisa ngertiin aku seperti istriku, masa aku mau asal comot" Jawab Hasan.
"Bukan asal comot.. memang jelas kriteria mencari istri menurut ajaran agama kita memang yang baik agamanya, baik keturunannya, kaya, cantik. dan sebagainya..bibit, bebet, bobot. Tapi Mas.. yang namanya syarat kan ndak harus mutlak. Ndak harus urut kalau belom bisa urut.. Bukankan tugas kita sebagai lelaki untuk memperbaiki, kalau ternyata wanita yang kita nikahi kurang baik. Kita yang harus mendidik, jika wanita yang kita nikahi kurang ilmu..Kita yang harus mempercantik dia dengan kasih sayang kita jika dia kurang cantik, Kita yang harus memperkayanya dengan syukur pada Allah jika dia kurang kaya.."
Hasan termenung sejenak.. Berpikir..
"Owh.. mungkinkan aku terlalu tinggi menetapkan syaratku ya?" Tanya Hasan.
"Itu sampeyan tanya diri sendiri aja Mas.." Pemuda itu tersenyum kecil.
Kemudian Hasan bertanya hal yang dari tadi ingin dia tanyakan, karena kelihatan sekali pemuda itu sangat santai mengenai masalah isteri.
"Bentar2.. kalau istrimu gimana de'? apa dia nggak cantik?nggak kaya?bukan keturunan orang baik2? gak pinter juga?" tanya hasan yang dibalas dengan senyum lebar pemuda itu.
"Istriku itu Mas.. wanita tercantik di dunia ini..sangat cantik, baik dalam gelap maupun terang" jawab pemuda itu.
"Nah.. tuh, kamu juga suka yang cantik2.. Terus? Kaya kan?"
"Pasti. Dialah wanita terkaya dalam hidupku.. Yang selalu mengingatkan aku, betapa miskinnya aku di depan dia.. Jadi aku menghargainya sebagai istri dan orang yang kaya. Baik dalam senang maupun susah"
"Wah2.. kalao gitu aku juga mau" Timpal hasan diiringi gelak tawa mereka berdua. Bersamaan dengan itu muncullah di depan mereka sosok wanita manis, berkaca mata , berjilbab lebar dengan tongkat kecil di tangannya.
Pemuda itu segera menghampirinya..Kemudian menuntunnya ke arahku.
"Nih Mas, kenalkan istriku..katanya dengan senyum lebar"
Wanita itu hanya tersenyum simpul..menangkupkan ke dua tangannya di dada sebagai salam dan tersenyum ke samping kanannya.
"Ehm.. diajeng.. Orangnya di sebelah kiri diajeng.., Mas dia ucapkan Assalamualaikum sama sampeyan.."
"Alaykumsalam...MasyaAllah..............." Hasan hanya melongo. Diam tak bergerak. Dia tak mampu melihat..tak mampu berbicara..hanya tangannya yang bergerak2 kecil ke arahku..
"Udah dulu Mas ya.. kami pulang dulu.. semoga Allah cepat memberikan jodoh buat sampeyan.. Assalamu'alaykum.."
"Alaykumsalam..warohmatullah..."
Hasan seperti orang habis kesambet, melongo..
Ya Allah.. pemuda itu menyadarkanku. Bahkan selama ini aku hanya melihat perempuan dari mataku, hatiku buta karena gerlap dunia. Padahal wanita tadi di mata pemuda itu adalah yang tercantik di dunia. Tentulah Kau bukakan mata hatinya y Allah.. Wanita itu juga terkaya sedunia.. Tentulah dia ahli syukur atas nikmatMu ya Allah.. Sedangkan aku?? Hanya pengeluh yang sering lupa dengan semua anugerahmu, bahkan melihat dengan mata keduniawian. Bersyukur dalam sujud, kemudian lupa di saat masalah datang padaku. Lupa bahwa engkau telah memberiku banyak hal.
Dua titik bening titik bening jatuh di pipi Hasan.
Zulfah, semoga engkau dalam cintaNya.. Mungkin aku mulai lupa akan kata2mu dulu, bahwa akan ada penggantimu, hanya aku yang buta dan tuli oleh duniaku.
Hasan melangkah, menuju pesantren Umar yang tinggal beberapa puluh meter lagi.
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah s.a.w.bersabda:
"Tiga perkara siapa yang memilikinya Allah akan melindunginya dibawah lindungan dan Allah akan memberi rahmat kepadanya, serta memasukkannya ke syurga, yaitu: orang2 yang apabile diberi sesuatu nikmat ia bersyukur, apabila ia mampu membalas akan memaafkan, apabila dia marah,akan menahan kemarahannya"
PETERNAK KENARI CILIK
12 years ago
nice story :((
ReplyDeleteSubhanallah, meski cerita sejenis sering saya baca, tapi yang ini agak beda...cerita dg gaya ringan, tp menyentuh........
ReplyDelete