Tuesday, January 13, 2009

AWAS CRAB!

Akhirnya nulis lagi setelah berhari-hari atau tepatnya berminggu2 vacoom sibuk dengan hati sendiri. Kali ini ada sebuah pelajaran bagus yang saya dapat dari Keppel Towers tempat Adam Khoo dan kawan2nya bercokol. Masuk gedungnay millionaire muda, ah, rasanya ngiri. Bisa punya gedung megah di kawasan se bagus ituh. Siapa yg ga tau Keppel Towers. Elit jelas, bisa kita lihat dari biaya Electronic Parking Systemnya. Kalau satu jam sudah lebih dari $1'80 berarti gedung itu bisa dikatakan elit. Sejajar dengan pusat elektronik di Sim Lim building.
Sebuah siang habis dhuhur beberapa waktu yang lalu. Ini hasil translatenya, kalo pakai bahasa london ntar banyak yg protes lagi.
Singkat saja, seorang pembicara seminar mini tentang motivasi dsitu bercerita tentang seorang nelayan (katakanlah dari indonesia) yang bertemu dengan seorang turis dari Irlandia.
Nelayan tersebut kebetulan menangkap sekerenjang kepiting. Diletakkannya keranjang kepiting itu di pantai, kemudian dia beristirahat.
Tak berapa lama kemudian datanglah turis dari Eropa yang menghampiri nelayan itu.
" Cak, kok kepitingnya ndak di tutup yo opo se? gak podo lari nanti??" Tanya si turis dengan logat Ireland nya..(emang logat org irlandia kdang kyak orang malang kuk, maksa........)
" Ga masalah, gak bakal dia mampu lari, buktikan aja nek ga percoyo. Aku tak pulang sebentar, tolong tungguin ya, bentarv lagi ada tengkulak beli". Jawab si nelayan se enaknya sambil lalu.

Si turis merasa tertantang dibuatnya. Apa iya sekeranjang kepiting yang endut2 itu akan bertahan di dalam dan ga keluar2?? Kemudian denagn sabar dan seksama, dia menjaga keranjang kepiting itu. (Ni turis rada o'on tapi cukup curious loh). Setelah satu jam berlalu, herannya tak satupun kepiting keluar dari keranjang ituh. Hebat! Pikirnya! Ternyata si nelayan benar, tak satupun kepiting itu yang tentunya masih pada hidup dan merangkak2 keluar dari keranjang. Magic apa yang si nelayan ini gunakan. pikirnya dalam hati.

Sejurus kemudian datanglah si nelayan dengan tengkulak yang akan membeli kepiting.
"Yo opo cak, gak keluar kan kepitingnya??" Tanya si nelayan penuh kemenangan
"Yes, bener2.. ga keluar satupun. Anyway.. Sampean gawe jampi2 opo se cak?" Tanya si turis penasaran.
Si nelayang hanya senyum tipis dan mengangkat keranjang kepiting itu, menyerahkannya pada tengkulak sambil berkata:
" Cak, kepitingpun sama dengan kelompok manusia egois. Ndak akan rela kalo sodaranya lebih baik dari dia.. Kasarane, kalo mau ke neraka..ya mangga sama2. Kalo mau k surga, aq aja, kalian gausah ikut.."
Si turis manggut2..sambil melongo..kira2 paham ga yah dia??


Intinya kawan2..
Kadang dalam berkawan kita merasa kawan kita lebih dari kita atau sebaliknya. Di sinilah point yang harus kita waspadai. Berhati2 dalam bergaul adalah penting, meskipun bukan berarti kita harus memilih2 dalam berkawan. Dengan siapapun boleh saja,a sal batasa antara kita jelas. Kalau kita temukan kawan yang seperti kepiting ini, dimana mereka akan menarik tiap langkah kaki kita ke bawah setiap kali kta mencoba merangkak menuju ke arah yang lebih baik, bukankan lebih baik kita tinggalkan kawan tersebut, komunitas tersebut.
Memang kadang sangat sulit untuk kita meninggalkan apa yang sudah kita dapatkan, apalagi sebuah kominitas yang kita sebut persahabatan. Namun adakalanya kominitas tempat kita tidak mendukung kita menuju masa depan yang baik. Malah komunitas itu menjadikan kita makin terpuruk ke lembah hitam, yah..seperti kepiting tadi. Yang tidak akan bisa keluar dari keranjang karena sekali kita merangkak keluar, kaki kita akan ditarik balik oleh kominitas tempat kita yang tidak membangun.

So, sekedar saling mengingatkan saja..
crabs are everywhere.. Watch out!

1 comment:

In a nut shell

Jika Allah yang menolong kamu, maka tiadalah yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkan kamu (tidak menolongmu)maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah. -Ali Imran 160