Back to the topic today..izro'il..sang pencabut nyawa...
Sepulang dari Singapura, saya iseng mengunjungi sahabat kecil dulu, Mbak Aning. Masih dengan tampang simplenya baru pulang dari sawah, pagi itu kami melepas rindu setelah 3 tahun ga pernah ketemu. Banyak cerita diantaranya meninggalnya sahabat kami dulu. Konon dia meninggal kecelakaan sekitar akhir tahun 2008. Padahal sebelumnya mash bersms ria denganku, curhat tentang istrinya, anaknya, dan sebagainya. Yah..takdir Allah, jika izroil sudah turun tangan apa hendak dikata, musti ngadep juga.. Ealah..si kecil Yoga udah jadi yatim... paring sabar le..
Cerita lain mengalir ketika saya kehabisan pulsa, pamitan ke ibuk mau beli pulsa. Yah biasa buk, ke Hadi sana. Akhirnya ibu cerita juga kalau temen saya yang ini juga sudah meninggal. Diusia yang sebaya dengan saya, konon serangan jantung. Alangkah malangnya calon istrinya, yang menurut cerita ibu mereka sudah mau menikah. Hm...sekali lagi Allah menghendaki, izroil turun tangan..kepadaNyalah kita kembali..
Dari sudut lain kehidupan kampung... simbah yang punya kambingpun dapet rejeki waktu saya pulang. Kambingnya beranak dua, yang satu mati setelah lahir, yang satunya masih hidup dua hari. Mengenaskan..kelihatan sekali anak kambing itu lahir prematur, badannya lemah, belum bisa netek sama induknya, dan parahnya lagi induknya nggak mau netekin. Duuhh..mungkin inilah akibat kawin paksa, induk belum siap jadi ibu sudah dipaksa dikawinin, akhirnya jadilah dia induk yang belum mengerti tugas dan kewajibannya, netekin anaknya. Akhirnya..mati jugalah si anak kambing ke dua itu setelah dua hari nginep. Padahal sudah saya ksih susu bayi, pakai dot, tapi dasar badannya sudah terlalu lemah..jadi hanya tetes2 kecil yang masuk. Itupun si kambing sudah sakarotul maut. Jadi ada kemungkinan juga 'laktogen" yang saya berikan itu mempercepat tugas izroil..duh cemple..maapin yahhh... Hicks..
Lain cerita dengan saya kemarin pagi. Demam dan batuk yang gak berhenti membuat saya nekad abis subuh minum obat. Masih dalam kondisi dengan obat, oleng, saya berniat mengantar si bungsu ke sekolah. Hm... Baru saja keluar dari pintu rumah, sudah dapat sepucuk surat cinta juga dari izroil..yang kalau diterjemahkan kayak gini: "Thut..nyawa mung siji..ojo penthalitan!"
Seperti biasa saya keluarkan itu sepeda motor, panasin bentar, terus cabut. Hari itu lain, karena surat cinta itulah, saya terjun dari atas emperan rumah ke arah jalan depan rumah. Akrobat dech pagi-pagi.. Kalau terjunnya lewat jalur benar sih, mulus-mulus saja, tapi kali ini terjunnya lewat jalur yang tidak pada tempatnya, jadi sampai tertulisnya postingan ini saya berjalan pincang. Ssst..waktu banyak orang rasa sakitnya biasa aja loh, karena malu ya sok jagoan gitu, ah nggak papa..luka kecil. Begitu paklik bulik, emak pada pergi.. saya mringis pegangin kaki (ketawa sambil nangis), masyaAllah...sakiiiittt....Hihihi.. gengsi khan kalau nangis di depan orang..
nah khan..izroil beri peringatan...
Beberapa waktu kemudian..terlihatlah hasil kerja izroil berikutnya. Ada anak tikus mati jatuh dari atap. Heiks... bukan cuman satu ternyata, karena siangnya ada enam ekor lagi yang bernasib serupa. Entah si emak tikus sedang direpotin buapaknya atau mereka adalah anak diluar nikah sehingga tak diinginkan (namanya juga tikus, pake nikah ke???). Sedih saya melihatnya..anak2 tikus ini amsih merah keunguan..badannya halus dengan kumis tipisnya yang belum berwarna.. Badan mereka dingin kayak es, bisa dibayangkan saja gimana kalau itu bayi manusia. Hm.. Akhirnya mereka mati juga. Ah.. kalau Allah ga kasih kesempatan hidup ada saja memang jalannya..sampai jatuh dari atap segala.
Itulah cerita izroil..dengan berjuta peringatan yang kadang kita abaikan, bahkan sudah jelaspun masih kita cuekin. Hm..semoga kita tetap jadi manusia yang waspada...!!!
Buat temen2 yang mendahuluiku, semoga amal baik kalian diterima Allah swt, dosa kalian terampuni..amien..